Berat Bagi Golkar, Elektabilitas Airlangga Hartarto Terjungkal dan Harapannya Jokowi

Elektabilitas Airlangga Hartarto masih terjungkal, berat bagi Golkar melakukan negosiasi capres dan cawapres ke partai lain, kata Ray Rangkuti berdasar Rakernas Partai Golkar.

Kariadil Harefa
Senin, 05 Juni 2023 | 10:07 WIB
Berat Bagi Golkar, Elektabilitas Airlangga Hartarto Terjungkal dan Harapannya Jokowi
Pertemuan Partai Golkar dan Nasdem ; Airlangga Hartanto dan Surya Paloh (Suara.com/Alfian Winanto)

Serang Suara - Airlangga Hartarto dalam kacamata pengamat politik, jadi satu-satunya calon presiden usungan Partai Golkar.

Hal ini berdasar pengamatan pengamat politik Ray Rangkuti, pasca 38 DPD Partai Golkar se-Indonesia mengikuti Rakernas Golkar bersama perwakilan Dewan Pembina dan Dewan Pakar Partai Golkar serta 10 organisasi hasta karya.

Rapat Kerja Nasional itu menurut Ray Rangkuti, ada keleluasaan dalam menentukan capres dan cawapres. Kendati punya kewenangan, akan tetapi tidak tertutup kemungkinan ada nama lain sebagai calon presiden.

"Ya tidak tertutup kemungkinan akan ada  berasal dari luar Partai Golkar," kata Ray, Senin (5/6/2023).

Baca Juga:Semakin Panas, Ini Pengakuan Lolly Anak Kandung Nikita Mirzani Bongkar Aib Ibunya

Ada tiga faktor munculnya keleluasaan kata Ray Rangkuti, pertama jika mengejar elektabilitas, sudah jelas tidak akan mencapai posisi itu sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden.

Elektabilitas Airlangga Hartarto sampai saat ini masih berada di putaran 5 persen, itulah menjadi alasan Ray terkait terjungkalnya elektabilitas Airlangga.

"Sangat tidak mendukung terkait upaya negosiasi posisi capres atau cawapres Golkar dengan partai lain," tutur Ray, pendiri Lingkar Madani.

Faktor kedua, akan terlambat bagi Golkar andaikata tidak mengambil sikap cepat untuk  berkoalisi partai lain dalam upaya mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden.

Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan terkait Rakernas dan penentuan capres dan cawapres [Suara.com/M Yasir]
Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan terkait Rakernas dan penentuan capres dan cawapres (sumber: Suara.com/M Yasir)

"Bisa memicu negosiasi Golkar melemah," katanya Ray Rangkuti.

Baca Juga:Kontroversi Video Viral: Turis Bule Berhubungan Seks di Jalan Umum, Diduga Terjadi di Bali

Menurutnya dari hasil Rakernas Partai Golkar itu, Golkar akan tetap bersama Presiden Joko Widodo sebagai teman koalisi.

Kemungkinan besarnya akan mendukung Ganjar Pranowo atau Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), tutupnya.

Sebelumnya Partai Golkar menggelar Rakernas dengan bersepakat menyerahkan mandat ke Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

"Untuk Pilpres memberikan mandat kepada ketua umum untuk menetapkan capres-cawapres dan koalisi bersama Partai Golkar," kata Airlangga usai Rakernas di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (4/6/2023). [*]

Kontributor: Putra Tanhar

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Nasional

Terkini

Tampilkan lebih banyak