Serang.suara.com - Polemik konser Coldplay terus menyita perhatian publik. Terlebih lagi adanya kelompok yang meminta konser besar itu dibatalkan, lantaran band itu mendukung adaya LGBT.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Samsul Ma'arif menilai kehadiaran Coldplay justru adalah hal yang dinanti-nantikan masyarakat. Bahkan dirinya juga mengakui ingin menonton konser itu, akan tetapi tidak kebagian tiket.
"Saya hanya bilang begini saja, saya ini ingin nonton cuman belum punya tiket saja. Jadi enggak usah ditanya Ketua NU saja ingin nonton,” kata Samsul kepada wartawan di Kantor PWNU 2, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023).
Samsul menuturkan keberlangsungan konser band asal Inggris itu tak hanya menjadi sebuah hiburan semata. Kendati di tengah polemiknya, kata ia keberlangsungan konser turut serta menjadi peluang bisnis yang ada.
Baca Juga:Tangerang Hawks Bungkam Evos Thunder di GOR Amongrogo Yogyakarta
"Menarik dunia bisnis dan lainnya, namanya orang hiburan penting," ungkapnya.
PA 212 Ancam Demo
Persaudaraan Alumni (PA) 212 menolak konser Coldplay yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada 15 November 2023 mendatang. Bahkan PA 212 mengaku siap menggelar demo besar-besaran jika konser band asal Inggris itu tetap digelar.
Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin menegaskan pihaknya siap menggelar demo besar-besaran jika konser Coldplay tetap diselenggarakan.
Dia mengatakan siap mengerahkan massa untuk mengepung bandara ketika kedatangan Coldplay jika panitia tetap bersikeras menggelar konser.
Baca Juga:Survei APHP 2023: 92 Persen Orang Indonesia Makin Sadar Soal Isu Kesehatan Pasca-Pandemi Covid-19
"Saya mengimbau panitia dan promotor segera membatalkan niat mendatangkan Coldplay. Kalau masih nekat, kita akan gelar aksi besar memblokir lokasi atau kepung bandara," ujar Novel pada Sabtu (13/5/2023).