Serang.Suara.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk alias BSI memecat Achmad Syafii sebagai Direktur Teknologi Informasi (TI) dan Tiwul Widyastuti yang menjabat Direktur Manajemen Risiko.
Pemecatan keduanya lantaran BSI kena serang ransomware lockbit, yang membuat data pelanggan bocor secara online, yang berdampak pada transaksi jual-beli data di dark web.
Dark web merupakan dunia bawah tanah internet, yang memang punya keahlian khusus untuk bisa masuk ke dalam situs tersebut, dan membutuhkan perangkat lunak agar bisa menembus atau mengaksesnya.
Selain pemecatan yang dilakukan BSI, perseroan itu juga menggelontorkan dana sebesar Rp 580 miliar untuk memperkuat keamanan data dan teknologi Bank Syariah Indonesia. Mengingat terjadinya serangan dari ransomware Lockbit yang membuat para nasabah di Indonesia mengeluh dan tercuri datanya.
"BSI berkomitmen memperkuat sistem digitalisasi dan keamanan data, yang bertujuan untuk meningkatkan alokasi belanja IT dan digital tahun ini," kata Bob Tyasika Ananta,Wakil Direktur Utama BSI, saat konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Senin (22/5/2023).
Sementara pengganti dari dua yang mereka pecat kini sudah ada pengisi jabatan itu, antara lain: Direktur Teknologi Informasi (TI) Saladin D. Effendi dan Direktur Manajemen Risiko Grandhis Helmi H.
Kendati demikian, perseroan akan terus mengoptimalkan potensi pengembangan Ekosistem Islam di dalam negeri dengan meningkatkan literasi keuangan di bidang keuangan syariah dan menyasar ekosistem ziswaf, masjid, pendidikan, kesehatan, dan industri manufaktur lainnya. [*]