Pratu Miftahul Arifin Tewas, Cek Fakta TNI Hilang di Papua Pegunungan

Serang Suara - Pasca Pratu Miftahul Arifin tewas usai baku tembak dengan TPNPB-OPM di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023), Panglima TNI Laksamana Yudo Margono naikan status jadi operasi siaga tempur

Kariadil Harefa
Selasa, 18 April 2023 | 15:31 WIB
Pratu Miftahul Arifin Tewas, Cek Fakta TNI Hilang di Papua Pegunungan
TPNPB-OPM mengklaim TNI membakar rumah warga di di Ilaga, Papua, Selasa (21/3/2023). (Its)

Serang Suara - Pasca Pratu Miftahul Arifin tewas usai baku tembak dengan TPNPB-OPM di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023) membuat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono naikan status jadi operasi siaga tempur, katanya, Selasa 18 April 2023.

Selain prajurit TNI meninggal saat kontak senjata dengan KKB, lima dari prajurit Tentara Nasional Indonesia dikabarkan hilang. Seperti apa faktanya? Simak data yang kami himpun berikut ini.

Sebelum Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menaikkan status jadi operasi siaga tempur, kami berikan data dan fakta terkait operasi penyelamatan pilot Susi Air Philip Mark Merthens, korban sandera oleh TPNPB-OPM sejak Februari 2023.

1. Lima Anggota TNI Hilang di Papua

Baca Juga:Tinjau Stasiun Pasar Senen, Hasto Belum Datang, Ganjar 'Ngacir' Duluan: Yang dari PDIP Sudah Punya Agenda Sendiri

Sebanyak lima prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikabarkan hilang saat operasi penyelamatan pilot Susi Air Philip Mark Merthens, korban sandera oleh TPNPB-OPM sejak Februari 2023.

Hal itu dibenarkan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono. Katanya prajurit TNI baku tembak dengan KKB atau TPNPB-OPM ketika tentara sedang sisir lokasi yang diduga lokasi sandera.

Selain lima anggota TNI hilang, juga seorang prajurit gugur bernama Pratu Miftahul Arifin.

2. Masih Pencarian dan Penyelamatan

Hingga Selasa 18 April 2023, prajurit TNI di Papua terus melakukan pencarian pasca peristiwa yang terjadi di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Baca Juga:Semua Bisa Kena, Kegagalan Proyek Dekolonisasi KUHP Baru

Sebab sampai saat ini kelima anggota TNI masih dalam pencarian dan penyelamatan, dan keberadaan mereka pun belum bisa diketahui, informasi itu sebut Kepala Staff Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan.

"Lima prajurit Tentara Nasional Indonesia itu merupakan anggota Satgas Yonif R 321/GT dan anggota Kopassus," katanya.

3. Optimis Masih Hidup

Saat operasi penyisiran di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, prajurit Satgas Yonif R 321/GT dan anggota Kopassus terdiri sembilan orang dinyatakan hilang.

Kemudian empat dari prajurit pulang dengan selamat, sementara sisanya dalam pencarian. Empat tentara yang kembali saat kontak senjata itu dalam keadaan sehat dan membawa perlengkapan persenjataan lengkap.

Dokumen | KKB Serang Prajurit TNI di Mugi-Mam-Nduga. [West Papuan Human Rights Defender News]
Dokumen | KKB Serang Prajurit TNI di Mugi-Mam-Nduga. (sumber: West Papuan Human Rights Defender News)

Informasi di atas dikabarkan langsung Kepala Staff Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan. Katanya, Mabes TNI optimis para tentara lainnya dalam keadaan baik dan hidup.

Optimis itu lantaran empat prajurit TNI pulang dalam keadaan selamat dan berada di kesatuannya. Kasum TNI Letjen Bambang Ismawan menyebut, kalau sebelumnya sempat dianggap gugur, dan ternyata tidak.

4. Kerahkan Pasukan Penuh

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dengan tegas menyampaikan untuk mengerahkan pasukan penuh. Hal itu dipicu tewasnya prajurit dan hilangnya lima anggota TNI saat berada di kawasan wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan agar mencari prajurit Tentara Nasional Indonesia yang hilang tersebut. Informasi tersebut disampaikan Laksamana Muda Julius Widjojono.

Bahkan kata Laksamana Muda Julius Widjojono, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sudah minta bantuan tempur dengan kekuatan maksimal dalam operasi pencarian lima anggota TNI yang hilang itu. [*]

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Berita

Terkini

Tampilkan lebih banyak