Tok!! Bharada E Tetap Menjadi Anggota Polri, Ini Dasar Pertimbangannya

Setidaknya ada sembilan poin yang menjadi pertimbangan KKEP untuk tidak memecat Bharada E. Meski Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan Eliezer terbukti bersalah dan terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J dengan tokoh utamanya Ferdy Sambo.

Anhar Rizki Affandi
Rabu, 22 Februari 2023 | 19:26 WIB
Tok!! Bharada E Tetap Menjadi Anggota Polri, Ini Dasar Pertimbangannya
sidang etik Bharada E atau Richard Eliezer jalani sidang etik (Tangkap Layar Suara.com/dok. Humas Mabes Polri)

Komisi Kode Etik Polri (KKEP) memutuskan terpidana 1,5 tahun penjara atas kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Bharada Eliezer tetap menjadi anggota Polri. Keputusan itu dibacakan usai KKEP menjalani sidang di Mabes Polri pada Rabu (22/2/2023).

"Sesuai Pasal 12 Ayat 1 huruf a PP RI Nomor 1 Tahun 2003 maka Komisi selaku pejabat yang berwenang memberikan pertimbangan selanjutnya berpendapat bahwa terduga pelanggar masih dapat dipertahankan untuk tetap berada dalam dinas Polri," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan saat konferensi pers di Mabes, Rabu (22/2/2023).

Setidaknya ada sembilan poin yang menjadi pertimbangan KKEP untuk tidak memecat Bharada E. Meski Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan Eliezer terbukti bersalah dan terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J dengan tokoh utamanya Ferdy Sambo.

Salah satu yang menjadi dasar pertimbangan adalah Bharada E masih berusia muda yakni 24 tahun.

Baca Juga:5 Manfaat Tanaman Hias bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Stres

"Terduga pelanggar masih berusia muda, masih berusia 24 tahun, masih berpeluang memiliki masa depan yang baik. Apalagi dia sudah menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya di kemudian hari," jelas Ramadhan.

Sementara itu, untuk mengingat kembali momen ketika Ferdy Sambo menjalani sidang KKEP pada Kamis pagi hingga Jumat (26/8/2022) dini hari. Sidang KKEP memutuskan Kadiv Propam Ferdy Sambo telah melanggar kode etik Polri. Sehingga, secara otomatis dia diberhentikan secara tidak terhormat dari jabatannya kala itu.

"Pemberhentian tidak dengan hormat atau PTDH sebagai anggota Polri," kata Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Komjen Ahmad Dofiri.

Berikut sembilan dasar pertimbangan hukum dalam pengambilan putusan sidang KKEP untuk Bharada Eliezer.

1. Terduga pelanggar belum pernah dihukum karena melakukan pelanggaran baik disiplin, kode etik, maupun pidana.

Baca Juga:Pilih Resign Kerja karena Ogah Transit di Stasiun Manggarai, Wajarkah?

2. Terduga pelanggar mengakui kesalahan dan menyesali perbuatan.

3. Terduga pelanggar telah menjadi justice collaborator atau saksi pelaku yang bekerja sama di mana pelaku yang lainnya dalam persidangan pidana di pengadilan negeri jakarta selatan berusaha mengaburkan fakta yang sebenarnya dengan berbagai cara, merusak, menghilangkan barang bukti dan memanfaatkan pengaruh kekuasaan.

Tetapi justru kejujuran terduga pelanggar dengan berbagai risiko telah turut mengungkap fakta yang sebenarnya terjadi.

4. Terduga pelanggar bersikap sopan dan bekerja sama dengan baik selama di persidangan sehingga sidang berjalan lancar dan terbuka.

5. Terduga pelanggar masih berusia muda, masih berusia 24 tahun, masih berpeluang memiliki masa depan yang baik. Apalagi dia sudah menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya di kemudian hari.

6. Adanya permintaan maaf dari terduga pelanggar kepada keluarga Brigadir Yosua di mana saat persidangan pidana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terduga pelanggar telah mendatangi pihak keluarga Brigadir Yosua bersimpuh dan meminta maaf atas perbuatan yang terpaksa. Sehingga keluarga Brigadir Yosua meminta maaf.

7. Semua tindakan yang dilakukan terduga pelanggar dalam keadaan terpaksa dan karena tidak berani menolak perintah atasan.

8. Terduga pelanggar yang berpangkat Bharada atau Tamtama Polri tidak berani menolak perintah menembak Brigadir Yosua dan saudara FS karena selain selaku atasan, jenjang kepangkatan Saudara FS dan terduga pelanggar sangat jauh.

9. Dengan bantuan terduga pelanggar yang mau bekerja sama dan memberikan keterangan yang sejujur-jujurnya sehingga perkara meninggalnya Brigadir Yosua dapat terungkap.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Nasional

Terkini

Tampilkan lebih banyak