Belum genap seminggu Erick Thohir merangkap jabatan sebagai Ketua Umum PSSI menggantikan Mochamad Iriawan, namun langkah Menteri BUMN untuk membenahi persepakbolaan di tanah air patut diapresiasi.
Usai ditetapkan sebagai penerus tongkat estafet kepemimpinan PSSI periode 2023-2027 Erick Thohir telah membuat beberapa gebrakan penting terkait sepak bola Indonesia.
Dengan gerak cepat Erick menemui beberapa stakeholder sekaligus membuat kebijakan dengan rekomendasi FIFA agar sepak bola Indonesia bisa maju dan bersaing dengan negara lain.
Ada beberapa kebijakan baru yang dibuat eks bos Inter Milan itu serta juga kembali menghidupkan program untuk timnas Indonesia yang sempat terhenti.
Lalu, apa saja kebijakan yang telah dirancang Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI yang baru dipimpinya seumur jagung itu? berikut beberap daftarnya.
1. Pemberantasan Mafia Bola
Erick nampaknya tidak segan-segan dan pandang bulu untuk memberantas segala bentuk mafia sepak bola di tanah air. Untuk itu, belum lama ini dia menemui Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo untuk mencukur habis praktek yang menodai sportifitas dalam olahraga.
2. Menghidupkan kembali Badan Tim Nasional (BTN)
Untuk timnas Erick akan kembali menghidupkan kembali Badan Tim Nasional (BTN) yang sempat terhenti pada tahun 2015 silam. Gebrakan ini dilakukan Erick agar mimpi Indonesia bermain di Piala Dunia 2040 terwujud. Dia pun berkaca pada negara India yang memiliki blue print untuk kemajuan sepak bola di negaranya pada 2023-2047.
Baca Juga:4 Perbedaan Penting antara Front End Developer dan Back End Developer
3. Pembentukan Komite Ad Hoc Suporter
Berkaca pada tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 silam yang memakan korban ratusan jiwa suporter Arema FC, Erick pun membentuk Pembentukan Komite Ad Hoc Suporter.
Komite ini sesuai dengan surat edaran FIFA yang mencantumkan peran suporter dalam transformasi sepak bola Indonesia. Dia juga berharap tragedi hitam Kanjuruhan tidak terulang kembali dan suporter dapat nyaman mendukung tim kesayangannya langsung di stadion.
4. Pembentukan Komite Ad Hoc Infrastruktur
Infrastruktur menjadi permasalahan yang pelik bagi timnas Indonesia, karena itu dia membentuk Komite Ad Hoc Infrastruktur.
Dia berharap lewat komite ini misi utama membangun training centre bagi timnas yang telah lama tidak terealisasi dapat terwujud. Ini dimaksudkan agar timnas dapat berlatih dengan maksimal, sehingga bisa menampilkan permainan terbaiknya di atas lapangan.