Perusahaan penyedia layanan video confrencing Zoom menyampaikan kabar kurang sedap di awal tahun pada Selasa (7/2/2023). Sebanyak 1300 karyawannya rencananya akan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Melansir dari CNBC pada Rabu (8/2/2023), jumlah tersebut merupakan 15 persen dari keseluruhan jumlah karyawan Zoom. Perusahaan terpaksa mengambil keputusan PHK karena semakin menurunnya pengguna aplikasi Zoom dan perolehan laba yang merosot.
CEO Zoom Eric Yuan mengatakan bahwa gaji dirinya beserta petinggi zoom akan dipangkas selama masa-masa sulit yang dihadapi perusahaan.
"“Ketidakpastian perekonomian global dan dampaknya terhadap para konsumen membuat kami harus mengambil langkah yang diperlukan agar dapat bertahan,” kata Yuan dalam pesan yang dikirimkan terhadap para karyawan.
Baca Juga:Hasil DFB-Pokal: Dortmund ke Perempat Final usai Bungkam Bochum 2-1
Yuan mengungkapkan keputusan tersebut pastinya akan mempengaruhi roda organisasi perusahaan. Namun, dia menjanjikan karyawan yang terdampak akan ditawari gaji hingga 16 minggu serta perlindungan perawatan kesehatan.
Dia pun menuturkan akan mengurangi gajinya sendiri untuk tahun fiskal mendatang sebesar 98 persen, serta melepas bonus perusahaan di tahun 2023 ini.
"Sebagai CEO dan pendiri Zoom, saya bertanggung jawab atas kesalahan ini dan tindakan yang kami ambil hari ini- dan saya ingin menunjukkan tanggung jawab tidak hanya dengan kata-kata tetapi juga dengan tindakan saya sendiri," ungkap Yuan.