Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto melantangkan pesan kepada kader partainya bahwa politik harus selalu mengikuti realita. Pesan Prabowo itu yang disiarkan saat HUT ke-15 Gerindra dan diungkapkan kembali oleh Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Menurutnya, Prabowo mengajarkan kepada kader Partai Gerindra untuk tidak terbawa emosi dalam berpolitik.
“Pak Prabowo selalu mengajarkan kita bahwa politik harus mengikuti realita. Jadi, jangan kemudian kita jadi baper," kata Dasco.
Apa yang dikatakan Dasco tentang pesan Prabowo tidak terlepas dari pidato Prabowo pada peringatan 15 tahun Gerindra. Prabowo sempat pula menyinggung soal pengkhianatan dan kesetiaan.
Menanggapi pidato Prabowo tentang pengkhianatan tersebut, Dasco memberikan penjelasan tentang maksud yang ingin disampaikan Prabowo.
Baca Juga:Sebut Tak Punya Anak sebagai Anti-Aging, Kulit Gitasav Dicibir Kalah Kencang dari Nikita Willy
“Jadi begini, apa yang dikatakan Pak Prabowo secara umum adalah beberapa kejadian. Ya namanya politik yang dinamis itu, ya jangankan pembicaraan lisan, kadang-kadang apa yang tertulis juga bisa meleset,” ungkap Dasco.
![Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. [Dok: DPR]](https://media.suara.com/suara-partners/serang/thumbs/1200x675/2023/02/07/1-wakil-ketua-dpr-ri-korekku-sufmi-dasco-ahmad-dok-dpr.jpg)
Meski sering dikhianati, Prabowo berpesan agar setiap kader Gerindra tidak ikut arus dengan mengambil sikap serupa.
"Pak Prabowo mengajarkan kami untuk selalu berbesar hati, yang penting kita tidak begitu,” kata Dasco.
Jangan menjadi musuh dalam selimut
Prabowo sebelumnya mengingatkan agar para kader Partai Gerindra tidak menjadi pengkhianat. Ia menegaskan, kader harus mengikuti prinsip-prinsip politik Gerindra yang benar, santun, dan bermartabat.
Baca Juga:Bengis! Ayah Kandung Siksa Dua Anaknya, Satu Orang Meninggal Dunia
“Politik selalu berada di jalan yang benar. Politik bukan mencela, politik jangan menipu," kata Prabowo dalam pidato peringatan HUT Gerindra ke-15 di DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).
Prabowo juga mengajak para kader untuk introspeksi diri. Jangan biarkan sifat buruk ada dalam diri para kader.
“Yaitu, senang melihat orang susah, susah melihat orang senang,” kata Prabowo.
![Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto [Suara.com/Novian]](https://media.suara.com/suara-partners/serang/thumbs/1200x675/2023/02/07/1-ketum-partai-gerindra-prabowo-subianto.jpg)
Prabowo kemudian mengingatkan para kader Gerindra dengan sejumlah peribahasa yang berkaitan dengan pengkhianatan, seperti peribahasa yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.
Yang berarti nenek moyang sudah mengetahui bahwa ada sifat-sifat buruk pada manusia yang harus dihindari.
“Itu dari nenek moyang kita itu. Menohok kawan seiring, kawan sering ditohok, bayangkan. Itu juga dari nenek moyang kita,” kata Prabowo.
Prabowo kemudian menyampaikan pepatah seperti menggunting dalam lipatan yang artinya bermakna menyakiti atau menipu kawan sendiri.
“Menggunting dalam lipatan. Musuh dalam selimut. Bayangkan semua itu,' ujar Prabowo.
Itulah pesan Prabowo yang mengingatkan agar para kader Gerindra tidak memiliki sikap yang demikian.
“Gerindra tidak boleh. Gerindra adalah kebangkitan baru Indonesia Raya,” kata Prabowo.