Scroll untuk membaca artikel
Senin, 30 Januari 2023 | 05:23 WIB

Ladang Amal Ali Saga, Sang Maestro Pendiri Sanggar Organ Prosthetic Kaum Difabel

Wawan Kurniawan
Ladang Amal Ali Saga, Sang Maestro Pendiri Sanggar Organ Prosthetic Kaum Difabel
Muhammad Ali Saga (54) pembuat tangan dan kaki palsu Sanggar Organ Prosthetic di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/1/2023). (SuaraSerang/Wawan Kurniawan)

Tangan terampil Ali Saga (54) tampak cekatan saat dirinya meramu bahan-bahan kimia ketika membuat tangan dan kaki palsu untuk membantu para penyandang disabilitas agar bisa mendapatkan kaki dan tangan palsu dengan harga yang terjangkau.


Kisahnya berawal ketika tahun 2005 silam, pria asli betawi itu mengalami kecelakaan hingga harus dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang. Saat itu, Ali satu ruangan dengan seorang ibu-ibu paruh baya yang kakinya telah diamputasi.


Rasa iba Ali muncul seketika melihat sang ibu itu yang menangis tiap malam dengan organ tubuh yang tak lagi utuh. Informasi yang Ali dapat, ibu tersebut bahkan telah dijanjikan untuk bisa mendapatkan kaki palsu, kenyataannya kaki palsu yang dijanjikan itu tak kunjung terealisasi.


Ali kemudian berniat, jika kelak dirinya sembuh dari dari sakitnya, ia akan membuatkan kaki palsu bagi sang ibu tersebut.

Baca Juga:Mengenal Tugas Casting Director, Sosok Penting dalam Proses Penggarapan Sebuah Film

Produk tangan palsu buatan Muhammad Ali Saga (54) di Sanggar Organ Prosthetic di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/1/2023). [SuaraSerang/Wawan Kurniawan]
Produk tangan palsu buatan Muhammad Ali Saga (54) di Sanggar Organ Prosthetic di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/1/2023). (sumber: SuaraSerang/Wawan Kurniawan)

Berbekal ilmu otodiak dan sebagai seorang seniman patung dan pelukis poster film bisokop, Ali yang telah selesai menjalani perawatan dirumah sakit itu, ia kemudian mencoba untuk membuat kaki palsu itu dengan referensi dari internet.


Setelah karya perdana kaki palsunya itu rampung tercipta, ia kemudian mengunjungi kembali Rumah Sakit untuk memberikan kaki palsu ciptaannya  kepada Ibu-ibu yang kakinya telah diamputasi itu. Namun sayangnya, saat itu sang ibu sudah pergi meninggalkan rumah sakit.


Sejak saat itu pula, Ali Saga kemudian memperdalam ilmunya dan membuka sanggar Organ Prosthetic dengan slogan ‘Solusi Penderita Cacat’ dirumahnya di Desa Karangsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

Produk tangan palsu buatan Muhammad Ali Saga (54) di Sanggar Organ Prosthetic di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/1/2023). [SuaraSerang/Wawan Kurniawan]
Produk tangan palsu buatan Muhammad Ali Saga (54) di Sanggar Organ Prosthetic di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/1/2023). (sumber: SuaraSerang/Wawan Kurniawan)

Kini, kaki, tangan dan jari palsu buatan sanggar Ali Saga tak hanya dipesan oleh orang Indonesia, tapi juga sudah menembus pesanan dari mancanegara.  

Ia juga sering mendapat pesanan dari Singapura, Rusia, bahkan Swiss. Karena harga yang ia berikan sangat jauh berbeda dengan harga pasar dunia, itupun tergantung dari tingkat kesulitan dalam pembuatannya.

Baca Juga:One Punch Man Manga: Peringkat Pahlawan Terkuat dan Monster Terkuat versi Suara Serang, Kamu Yang Mana?


“Kalo harga umumnya, bagian tangan Rp 14 juta, bagian kaki lutut ke bawah Rp 12 juta, atas lutut Rp 15 juta. Tapi kalo yang dateng ke kita orang engga mampu, 4 juta juga kita bikinin,” ujar Ali Saga saat ditemui di sanggar miliknya, Minggu (29/1/2023).

Muhammad Ali Saga (54) pembuat tangan dan kaki palsu Sanggar Organ Prosthetic di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/1/2023). [SuaraSerang/Wawan Kurniawan]
Muhammad Ali Saga (54) pembuat tangan dan kaki palsu Sanggar Organ Prosthetic di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/1/2023). (sumber: SuaraSerang/Wawan Kurniawan)

Bagi Ali Saga, sanggar yang ia dirikan itu juga sebagai ladang amal baginya, hal itu lantaran sejak awal didirikan, niatnya adalah untuk membantu orang-orang disabilitas apalagi untuk kalangan orang yang tidak mampu untuk memiliki kaki, tangan bahkan jari palsu dengan harga terjangkau.


Kualitas produksi tangan dan kaki palsu buatan sanggar Ali Saga pun tak kalah bersaing dengan buatan produk luar negeri yang harganya mencapai ratusan juta rupiah.

Tak jarang juga Ali Saga sering mendapat pesanan kaki dan tangan palsu dari orang bule untuk disumbangkan (charity). Menurut Ali, orang asing itu jika memesan kepada dirinya tak pernah banyak persyaratan, seperti harus ada izin usaha, badan usaha, nomor pajak, dan lain-lain seperti orang lokal.

Muhammad Ali Saga (54) pembuat tangan dan kaki palsu Sanggar Organ Prosthetic di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/1/2023). [SuaraSerang/Wawan Kurniawan]
Muhammad Ali Saga (54) pembuat tangan dan kaki palsu Sanggar Organ Prosthetic di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/1/2023). (sumber: SuaraSerang/Wawan Kurniawan)

“Mereka (orang asing) datang ke saya, cek kualitas buatan saya, tanya harga, kalo cocok lansung pesan trus dibayar. Beda ama orang lokal yang bikin-bikin acara donasi, ditanyain punya badan usaha enggak, ada izin usahanya nggak,  punya ijazah sarjana enggak, ya gitulah,” ungkap pemilik nama asli Muhammad Ali Saga yang sudah memiliki 3 orang anak itu.


Ali Saga juga memberikan servis gratis untuk kaki dan tangan palsu buatannya jika terjadi kerusakan. Hal itu sangat disambut baik oleh pelanggan setianya. Kebetulannya juga, lingkungan sekitar sanggar Organ Prosthetic Ali terdapat banyak orang cacat atau difabel yang tidak mampu.


Bahkan tak jarang juga Ali Saga membuatkan kaki dan tangan palsu secara gratis jika orang yang datang kepadanya itu benar-benar dari kalangan yang tidak mampu.

Produk tangan palsu buatan Muhammad Ali Saga (54) di Sanggar Organ Prosthetic di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/1/2023). [SuaraSerang/Wawan Kurniawan]
Produk tangan palsu buatan Muhammad Ali Saga (54) di Sanggar Organ Prosthetic di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/1/2023). (sumber: SuaraSerang/Wawan Kurniawan)

Di ruangan Sanggar dengan berukuran kira-kira 3x5 meter persegi itu, Ali Saga tak bekerja sendiri, ia dibantu oleh beberapa orang karyawannya yang ia rekrut dari warga sekitar rumahnya.


Sebelum kecelakan di tahun 2005 itu, Ali sempat bekerja disebuah perusahaan periklanan (advertising) di Jakarta. Disanalah Ali belajar bagaimana membuat desain iklan sesuai permintaan klien, belajar membuat gambar 3 dimensi dengan komputer yang akhirnya bisa ia aplikasikan saat merancang tangan atau kaki palsu buatannya.

Seorang karyawan memperlihatkan produk tangan palsu di Sanggar Organ Prosthetic di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/1/2023). [SuaraSerang/Wawan Kurniawan]
Seorang karyawan memperlihatkan produk tangan palsu di Sanggar Organ Prosthetic di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/1/2023). (sumber: SuaraSerang/Wawan Kurniawan)

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Berita

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda