Gunung Marapi sudah berulang kali erupsi, dan laporan terakhir Kamis sore (12/1/2023) kolom abu mencapai ketinggian 1000 meter.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra kepada serang.suara.com Kamis malam ini mengatakan, pemerintah kabupaten sedang berupaya melakukan upaya mitigasi bencana.
Selain itu juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Tanah Datar agar berdoa bersama-sama agar terhindar dari bencana alam.
"Mari kita bersama-sama berdoa memohon kepada Allah agar daerah kita terhindar dari bencana erupsi Gunung Marapi," ujar Eka Putra.
Baca Juga:Besarnya Pengaruh Lukas Enembe Hingga Dikawal Ketat Kepolisian Saat Digelandang ke Gedung KPK
Sementara itu laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Jika kolom abu terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 4,8 milimeter dan durasi 70 detik.
"Siang tadi tinggi kolom letusan mencapai lebih kurang 3 kilometer dari puncak," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Marapi, Teguh Purnomo, Kamis sore tadi.
Kemudian terpantau sore sekira pukul 18.00 WIB, kolom abu lebih kurang mencapai 500 meter dari puncak, sambung Teguh.
Pantauan PVMBG di Bukittinggi, kolom abu Gunung Marapi berwarna kelabu dengan ketebalan mengarah Timur Laut.
"Status gunung api itu berada di level II atau waspada," ungkap Teguh Purnomo.
PVMBG mengimbau agar masyarakat dan atau wisatawan agar tidak berada di radius jarak tiga kilometer dari puncak Gunung Marapi.
Merunut catatan dari PVMBG erupsi telah 19 kali terjadi, 12 Januari 2023. "Paling tinggi tercatat kolom abu 1000 meter, dan itu terjadi pada Pukul 10.58 WIB dari atas kawah," tutupnya. [*]