Dalam pidatonya di HUT PDIP ke-50 di JIIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (11/01/2023) Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali mengenang perjalanan politiknya bersama partai berlambang banteng saat masih di bawah rezim orde baru.
Megawati menceritakan bagaimana dulu dia ditangkap aparat kepolisian dan bagaimana dia membela diri. Putri Proklamator ini bersikeras bahwa pilhan politiknya sah saat dibawa polisi ke kejaksaan.
"Kita ini sah loh, kok diserang. Coba pikir ayo. Sebenarnya ini toto coro apa ini? Saya dibawa polisi ditanya segala macam, dibawa ke kejaksaan," Megawati bercerita.
Presiden ke-5 ini bersikukuh bahwa dirinya benar siap ditahan asal bukan dengan alasan menganut paham komunis.
Baca Juga:Perjuangan David Rumakiek Menjadi Sarjana: Cari Uang di Bandung, Kuliah di Papua
"Kalau memang mau ditangkap, sini bacain BAP-nya, terserah apa yang mau ditulis. Cuma satu, saya bilang saya nggak mau kalau dibilang komunis karena saya enggak mau ikut," ujar Megawati.
Sebagai pembelaan, dirinya tidak terima bila disebut sebagai komunis namun menganut ajaran sang proklamator Soekarno.
"Tapi kalau saya dibilang Soekarnois yes," tegasnya.
Megawati juga bercerita tentang sejarah berdirinya partai dan lika-liku yang dihadapinya hingga menjadi 'musuh' bagi polisi.
Saat itu, sangat sulit bagi partainya untuk terjun langsung ke bawah dan bertemu dengan rakyat karena selalu dikejar oleh aparat.
Baca Juga:Siap Comeback, BSS Dapat Kiriman Truk Kopi dari Jun SEVENTEEN Sunbaenim
Dia mengatakan waktu itu merupakan masa-masa kelam bagi dirinya serta partainya. Karena selalu dibatasi geraknya, PDIP sangat terganggu dengan aparat polisi kala itu.
"Dulu itu, bayangkan sejarah PDIP memang berliku. Mau turun ke bawah aja sulit lho," kata Megawati.
Lebih lanjut, Megawati menceritakan jika partainya ingin turun menemui rakyat bawah harus mendapatkan ijin terlebih dahulu dari kepolisian. Bahkan sampai dikejar-kejar dengan aparat tersebut.
"Kan mesti izin ke polisi. Banyak anak-anak ditangkap polisi. Itu cerita dulu," tuturnya.
Namun, sekarang Megawati mengakui masa kelam itu sudah tidak dialami lagi oleh partainya, bahkan ia mengaku kini PDIP dan kepolisian berteman sangat baik.
"Itu cerita dulu tapi kalau sekarang kita sama polisi sudah temenan baik," pungkasnya.