Piala Dunia 2022 Qatar: Kontroversi Mulai Bermunculan, Ini Biangnya

Pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar baru saja dimulai, Minggu (20/22/2022). Satu sisi Qatar bahagia, apalagi penjualan minuman beralkohol.

Kariadil Harefa
Senin, 21 November 2022 | 00:41 WIB
Piala Dunia 2022 Qatar: Kontroversi Mulai Bermunculan, Ini Biangnya
Opening Ceremony Piala Dunia 2022 ; Piala Dunia Qatar (KARIM JAAFAR / AFP)

Serang.suara.com - Pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar baru saja dimulai, Minggu (20/22/2022). Walau bahagia tapi satu persatu kontroversi mulai bermunculan di negara teluk itu.

Perhelatan olahraga sepak bola empat tahunan FIFA World Cup itu, satu persatu satu memunculkan kontroversi, seperti penjualan tiket misalnya.

Dari total 3,1 juta tiket laga perdana Qatar vs Ekuador, tiket yang terjual hanya 2,9 juta tiket, artinya target penjualan 60.000 kursi di pertandingan pembukaan di luar ekspektasi mereka.

Memang sangat dilema, kata pengamat olahraga Yoav Borowitz, melansir dari laporan i24NEWS dari Doha, Minggu (20/11/2022).

Baca Juga:[MERINDING] Ayat Suci Al Quran Bergema di Piala Dunia 2022, Ekuador Bersyukur

Menurut Yoav Borowitz, Piala Dunia 2022 Qatar memang menyisakan kegembiraan, dan ada pula tentang nasib dan kondisi para tim nasional Qatar.

"Ya, artinya suasana Minggu malam laga Qatar-Ekuador di Al Khor 'akan luar biasa'," ungkapnya.

Kontroversi lainnya muncul soal minuman beralkohol alias Minol. Sebelumnya masih dari laporan itu, menyebut Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan pihaknya (FIFA) dengan pemerintah Qatar telah bersepakat tidak ada penjualan minuman beralkohol di stadion.

Artinya, penonton tidak diperkenankan membawa dan atau membeli minuman beralkohol di stadion mana pun selama Piala Dunia 2022 berlangsung.

Akan tetapi penonton Piala Dunia dapat menenggak minol di malam hari, terutama di kawasan zona para fans yang telah ditentukan. Kemudian di area khusus yang menawarkan musik dan aktivitas langsung di Qatar.

Baca Juga:Piala Dunia 2022: FIFA Raup Untung Ratusan Triliun Rupiah

Sementara itu, pemerintah Qatar membatasi secara ketat terkait penjualan maupun konsumsi alkohol di negaranya.

Ini yang menjadi dilematis, dan sangat kontroversial sekali kata Borowitz, Qatar melarang penjualan minuman beralkohol dan itu aturan baku.

Akan tetapi mengizinkan penjualan minuman seperti bir dan minuman golongan lainnya di bar hotel dan atau di luar area penyelenggaraan turnamen. [*]

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Berita

Terkini

Tampilkan lebih banyak