Capres dari Partai NasDem (Bacapres) Anies Baswedan mengungkap sosok seperti apa calon wakil presiden (Cawapres) yang diincarnya untuk berduet di Pilpres 2024 mendatang.
Setidaknya ada tiga kriteria yang dicari Anies. Mulanya, Anies mengatakan tidak ada ketentuan baginya untuk memilih calon wakil presidennya. Ini termasuk partai koalisi dan non-koalisi.
"Saya rasa tidak ada ketentuan apapun, kita lihat saja," kata Anies saat ditemui di NasDem. Tower, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).
Dia kemudian menjabarkan sosok kriteria cawapres yang dicarinya.
Baca Juga:Pos Indonesia Luncurkan Digitalisasi Layanan Pos Universal
Pertama, menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Wapresnya harus bisa berkontribusi untuk meraih prestasi kemenangan.
"Saya melihat tiga kriterianya. Pertama, berkontribusi pada proses pemenangan,” ujarnya.
Kemudian kedua, menurutnya karakter Cawapres harus memperkuat koalisi. Ini juga harus bisa menjaga stabilitas koalisi.
“Ketiga, bisa berkontribusi pada pemerintahan yang efektif. Ketiga pertimbangan ini menjadi faktor dan belum ada nama,” pungkasnya.
Pemilihan Cawapres Anies
![Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. [Youtube]](https://media.suara.com/suara-partners/serang/thumbs/1200x675/2022/10/18/1-surya-paloh-yutube.jpg)
Diketahui sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem, Surya Paloh menyerahkan sepenuhnya sosok Cawapres secara utuh kepada Anies Baswedan setelah ia dideklarasikan sebagai capres 2024.
Baca Juga:Harga Referensi Minyak Kelapa Sawit Turun Mendekati Ambang Batas
“Soal Cawapres kalau NasDem ya sudah kasih otoritas kepada bung Anies," kata Surya Paloh di kantor DPP Partai NasDem, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
Paloh mengatakan, NasDem sebagai partai enggan memaksakan kehendak untuk mencarikan calon wakil presiden untuk Anies. Karena , baginya, kalau wakilnya tidak cocok, hanya cari penyakit.
"Bagaimana kita tiba-tiba memilih calon wakil presiden yang ngga cocok sama dia? Itu namanya cari penyakit," kata Surya Paloh.
Ia pun yakin Anies dapat menemukan pasangannya untuk maju dalam pemilihan presiden pada tahun 2024 mendatang.
"Ketika kita yakin memilih calon presiden, kita harus yakin kasih kesempatan dia untuk memilih calon wakil presiden," pungkasnya.