Ditlantas Polda Metro Jaya memastikan tidak akan melakukan razia di lokasi yang memiliki kamera e-Tilang selama Operasi Zebra 2022 berlangsung pada 3-17 Oktober mendatang.
"Kita tidak ada penindakan hukum secara stasioner (razia disatu tempat). Memberhentikan, kemudian memeriksa, itu tidak," ujar Kombes Latif Usaman selaku, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, dalam keterangannya, Sabtu (1/10/2022).
Menurut Latif, penindakan dengan menilang ditempat bukan lagi prioritas jajarannya selama masa Operasi Zebra. Namun juga bukan berarti pengawasan di lapangan akan mereda.
"Kalau ada pelanggaran secara kasatmata, pastinya kami tetap akan melakukan penindakan juga," tegas Latif.
Baca Juga:Gading Marten Mematung di Depan Peti Jenazah Ibunya
Latif menyampaikan, pihaknya akan memprioritaskan pengawasan melalui kamera e-TLE jika terjadi pelanggaran selama Operasi Zebra untuk mengambil tindakan. Tilang secara manual hanya akan dilakukan di lokasi yang belum memiliki e-TLE.
"Tilang manual mungkin pada lokasi-lokasi tertentu itu tetap harus dilaksanakan. Tapi saat pelaksanaan penindakan itu khususnya kita, akan mengutamakan tilang elektronik, tapi tentunya tilang manual istilahnya (ada) pada tempat-tempat tertentu saja,” ujarnya.
Pelaksanaan Operasi Zebra 2022
![Ilustrasi petugas TMC Polda Metro Jaya memantau kamera E-tilang di sejumlah kawasan di Jakarta. [Suara.com/Muhaimin A Untung]](https://media.suara.com/suara-partners/serang/thumbs/1200x675/2022/10/01/1-uji-coba-e-tilang.jpg)
Operasi Zebra 2022 akan dilaksanakan selama dua minggu dari Senin (3/10) hingga Senin (17/10). Ribuan personel gabungan akan dikerahkan.
"3.000 sekian yang akan kita terjunkan. Ya (gabungan) dari Ditlantas Polda Metro Jaya, satuan pendukung dari instansi terkait, TNI, Satpol PP dan Dishub juga akan ikut,” kata Latif.
Selain itu, Latif mengatakan target Operasi Zebra kali ini adalah pengemudi yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Peningkatan bisa berupa imbauan hingga penilangan (denda).
Baca Juga:Sebelum Meninggal, Ibu Gading Marten Sempat Kena Stroke hingga Covid-19
"Tentu saja yang potensial kecelakaan lalu lintas. Seperti pengguna dalam keadaan mabuk, melawan arus, kayak gitu yang sangat membahayakan,” pungkasnya.
(suara.com)