Seseorang mudah terjangkit penyakit di tengah musim pancaroba karena perubahan suhu yang
ekstrem dapat mendukung virus atau bakteri penyebab penyakit berkembang biak, kata dokter
Debora Sarah Annetta kepada ANTARA Jaringan Berita Suara.com, Rabu.
"Pergantian musim membuat pergantian suhu yang ekstrem, mendukung perkembangbiakan
beberapa mikroorganisme seperti virus atau bakteri penyebab penyakit," kata Debora yang juga
anggota Ikatan Dokter Indonesia ini.
Saat musim pancaroba, lingkungan berubah menjadi lebih dingin dan kering. Ini juga
menyebabkan mukosa atau lapisan jaringan yang membatasi rongga saluran cerna dan saluran
napas menjadi kering.
"Akibatnya virus lebih mudah masuk ke dalam tubuh kita," jelas Debora.
Baca Juga:Trade Expo Indonesia 2022, Ajang Kumpul Penggiat Blockchain dan Kripto
Ada sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai oleh masyarakat di tengah pergantian musim, salah
satunya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Debora mencontohkan gejala yang termasuk dalam ISPA, yakni flu, hidung tersumbat, meriang, batuk juga nyeri tenggorokan.
Penyakit seperti diare dan demam berdarah dengue juga patut diwaspadai karena genangan air
yang muncul setelah hujan dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk yang bisa
menyebarkan penyakit DBD.
Untuk menjaga kesehatan agar terhindari dari penyakit, masyarakat perlu menerapkan pola hidup
sehat. Caranya adalah mengecek kesehatan rutin untuk usia 15 tahun ke atas setiap 6-12 bulan
sekali untuk faktor risiko penyakit tidak menular, menghindari rokok, olahraga 30 menit per hari
minimal lima hari dalam sepekan.
Hal lain yang harus dilakukan untuk hidup sehat adalah menjalani diet seimbang lengkap dengan
sayur dan buah, mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak, istirahat cukup dan mengelola
stres.
Baca Juga:Ibu Muda Bunuh dan Buang Bayi ke Tong Sampah ditangkap Polres Serang
Sumber : Antara