SuaraSerang.id - Meski telah terkenal dalam skala global, eksistensi Non Fungible Token (NFT) masih terdengar asing bagi kebanyakan orang Indonesia.
Padahal, NFT diklaim menawarkan peluang yang berpotensi besar untuk meninggikan nilai beragam karya seni dari banyak kalangan, khususnya dikalangan para seniman. Selain itu, pastinya memberi keuntungan dalam segi ekonomi sang seniman.
Founder & CEO Artopologi Intan Wibisono menyampaikan, potensi teknologi blockchain, misalnya NFT ini, sangat begitu menjanjikan.
"Kalau Kita ketahui, potensi teknologi blockchain masih sangat luas dan Artopologi hadir untuk menjembatani dunia seni & teknologi melalui platform yg kami bangun," ujar Intan pada saat menggelar konferensi pers Jakarta, Jumat (2/9/2022).
Baca Juga:Ketika Pak Dirlantas Polda Metro Jajal Motor Drag Race, "Pegel Kaki"
Teknologi itu ia sebut sangat tepat agar menghindari setiap data yang disimpan hasil kejahatan pemalsuan juga pencurian data, termasuk pula untuk karya seni.
Perkembangan NFT dievaluasi makin pesat setelah dimanfaatkan pada sebuah marketplace spesifik atau khusus terkait penjualan karya-karya para artis/seniman, konten kreator, digital art atau visual desain dan lain sebagainya
"Kami ingin bisa mempertemukan pecinta seni dengan para senimannya, galeri, dan museum pada ekosistem yg terjamin dan terpercaya, lantaran setiap karya seni pada platform kami terkurasi secara baik, otentik, serta sudah terdaftar di blockchain," ungkap Intan.
Bahkan untuk setiap transaksi karya seni melalui platform Artopologi telah mampu ditransaksikan menggunakan mata uang rupiah, agar memudahkan para pengguna pada platform ini.
"Transaksi bisa juga dilakukan menggunakan mata uang rupiah buat mempermudah seluruh pihak," tambahnya.
Baca Juga:Polisi Obrak-abrik Sarang Narkoba di Deli Serdang, Ini Hasilnya
Untuk menjadikan NFT makin banyak dikenal orang, Artopologi telah memulai rangkaian pameran karya seni terintegrasi Web3, melalui keikutsertaannya pada pagelaran Web3 bertaraf global 'NXC International Summit 2022' yang dihelat di Nusa Dua, Bali, pada 31 Agustus - 2 September 2022.
Bersama VR Park selaku VR developer, pada gelaran acara ini Artopologi menyajikan pengalaman vitual reality dari epos Ramayana buah karya seniman digital tanah air Febrian “Graves” Satria.
Sebuah pengalaman unik nan istimewa saat masuk ke dalam kisah Ramayana diranah metaverse adalah hal yang dinanti oleh para pengunjung NXC International Summit 2022.
Wahana VR Park atau Virtual Reality Amusement Center, pengunjung seolah bisa berinteraksi secara dekat dengan para tokoh dalam kisah legendaris Ramayana yang divisualkan pada lensa virtual Reality (VR).
Kehadiran epos Ramayana pada ruang virtual ini adalah hasil kerja sama Artopologi sebagai platform marketplace karya seni yang terintegrasi menggunakan blockchain.
Yang mana VR Park selaku VR developer, berkolaborasi dengan seniman (artis) digital Tanah Air, Febrian “Graves” Satria.
(suara.com)