Scroll untuk membaca artikel
Senin, 29 Agustus 2022 | 08:56 WIB

Salut! Uji Klinis Vaksin Nusantara dokter Terawan Dimuat Lagi Dalam Jurnal Kedokteran Internasional

Wawan Kurniawan
Salut! Uji Klinis Vaksin Nusantara dokter Terawan Dimuat Lagi Dalam Jurnal Kedokteran Internasional
Penemu Vaksin Nusantara dokter Terawan Agus Putranto saat resmi dipecat oleh Ikatan Dokter Iindonesia (IDI). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

SuaraSerang.id - Rasa bangga saat ini patut dirasakan oleh segenap bangsa Indonesia. Untuk kedua kalinya kabar baik itu datang dari Jurnal kedokteran internasional Human Vaccines & Immunotherapeutics yang menerbitkan artikel tentang hasil uji klinis vaksin Nusantara yang diprakarsai oleh Letjen TNI (Purn) Terawan Agus Putranto.


Menurut anggota tim komunikasi Terawan, Andi, mengatakan dalam keterangan tertulis yang diterima Senin di Jakarta artikel  berjudul "A personal COVID-19 dendritic cell vaccine made at point-of-care: Feasibility, safety, and antigenspecific cellular immune responses" yang terbit  26 Agustus  2022 lalu.

Artikel ini merupakan artikel kedua tentang vaksin Nusantara yang dipublikasikan di jurnal kedokteran internasional.

Sebelumnya artikel berjudul "Dendritic cell vaccine as a potential strategy to end the COVID-19 pandemic. Why should it be Ex Vivo?" juga pernah diterbitkan di jurnal yang sama pada 26 Mei 2022.

Baca Juga:Mereka yang Mengaku Keturunan PKI, Kakak Beradik Kerap Wara-Wiri di Televisi

"Dr. Terawan berharap artikel tersebut dapat menjadi rujukan bagi para peneliti,” ujar Andi.

Artikel terbaru itu menyebutkan bahwa tujuan penelitian vaksin Nusantara adalah untuk mengetahui kelayakan kesiapan vaksin sel dendritik pribadi terhadap protein lonjakan SARS-CoV-2 di titik perawatan.


Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan jangka pendek keamanan setelah injeksi subkutan tunggal dari vaksin , serta penentuan respon imun spesifik antigen setelah vaksinasi, dan pemilihan formulasi yang disukai untuk penelitian selanjutnya.

Vaksin Nusantara adalah vaksin COVID-19 dendritik berbasis sel. Proses pembuatannya terdiri dari pengambilan sel darah pasien sebagai bagian dari vaksin. Sel dendritik  diinkubasi dan diperkenalkan ke antigen SARS-COV-2 rekombinan. Proses inkubasinya berlangsung dari 3 hingga 7 hari.

Kemudian vaksin disuntikkan kembali ke dalam tubuh pasien. Vaksin  akan mengaktifkan sel-sel imun yang akan membentuk sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi risiko tertular COVID-19.

Baca Juga:Anak Pertama Kali Kerja Dekat Rumah, Aksi Ibu Rutin Bawakan Makan Siang Bikin Salut


“Ini bisa menjadi referensi bagi dunia kedokteran internasional. Indonesia patut berbangga,” ujarnya Andi.


Menurutnya, pengembangan vaksin Nusantara tidak akan bisa seperti sekarang ini tanpa dukungan  banyak pihak.

"Dokter. Terawan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk dukungan dari Presiden Joko Widodo dan tim RSPAD Gatot Soebroto," katanya.


(Suara.com)

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Nasional

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda